Selasa

Istri Perlu dimengerti

Dialog Zaman Dulu Kala......
Roro Jonggrang : “Aku mau menjadi isterimu, tetapi sebagai syaratnya engkau harus membuat dua buah sumur dan seribu candi dalam waktu semalam.”
Bandung Bondowoso : “Oh, baiklah. Kalau memang itu permintaanmu, aku akan membuatnya untukmu, Jonggrang-ku....”


Bandung Bondowoso yang terkenal sakti mondroguno langsung mulai bekerja menggali sumur dan membuat candi. Tetu saja bukan pekerjaan mudah, karena waktunya hanya sampai ayam berkokok di waktu pagi.
Di tempat lain, Roro Jonggrang memanggil dayang-dayang dan menyuruh mereka membakar jerami dan menabuh lesung. Mengira hari sudah pagi, ayam pun berkokok bersahutan. Bandung Bondowoso terkejut, karena candi belum selesai dibuat.
Roro Jonggrang : “Waktumu sudah habis, Bandung. Apakah sumur dan candiku sudah selesai?”
Bandung Bondowoso : “Tentu saja candi sudah selesai, Jonggrang. Kalau kamu tidak percaya, silakan kamu hitung sendiri.”
Roro Jonggrang ditemani dayang-dayangnya menghitung candi satu persatu. Ternyata Bandung Bondowoso telah berhasil menyelesaikan sembilan ratus sembilan puluh sembilan candi. Kurang satu lagi.
Roro Jonggrang : “Kau gagal, Bandung. Masih kurang satu candi lagi.”
Bandung Bondowoso : “Baiklah, aku penuhi keinginanmu. Jadilah kau, Roro Jonggrang, candi yang keseribu!”
Dialog Zaman Cyber....
Roro Jonggrang : “Bang Bandung, aku pengen cerita nih....”
Bandung Bondowoso : “Kamu itu kok kerjaannya cuma mengeluh saja sih Jonggrang....”
Roro Jonggrang : “Aku tidak mengeluh Bang Bandung, cuma pengen cerita saja. Pengen curhat saja...”
Bandung Bondowoso : “Kamu itu pengen apalagi sih, Jonggrang? Mobil sudah dibelikan, handphone canggih sudah dibelikan, laptop sudah dibelikan, uang belanja bulanan sudah dilebihkan, terus mau minta apa lagi?”
Roro Jonggrang : “Aku tidak minta kemewahan Bang. Jonggrang cuma ingin dimengerti kok....”
Apa Yang Berbeda?
Pernah dengar kisah Roro Jonggrang kan? Ya, itu legenda yang terkait dengan candi Prambanan di Yogyakarta. Kata orang, “Enak hidup di zaman sekarang. Perempuan zaman modern hanya minta disayang, dimanja dan dimengerti. Di zaman dulu, perempuan mintanya candi”.
Ingin dimengerti adalah salah satu contoh kebutuhan emosional, yang ternyata justru ini sering tidak dipenuhi. Ternyata lebih mudah membuatkan candi daripada mengerti dan memahami kondisi istri.
Pada contoh dialog kedua, menggambarkan cara pandang terhadap kebutuhan istri. Seakan istri hanya memerlukan hal-hal yang bersifat material saja. Istri dilihat hanya sebagai sosok yang memiliki kebutuhan tunggal, yaitu materi.
Tidak dilihat dari sisi yang utuh dan menyeluruh, bahwa istri adalah manusia yang sempurna, lengkap dengan segala potensi dirinya.
Simak hanya di http://sosbud.kompasiana.com/…/istri-perlu-dimengerti-bukan…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar