dalam rangka mengingatkan diri sndiri yang sering terlena
10 ALASAN
MENGHAFAL TAK HAFAL-HAFAL TETAP MENYENANGKAN
1. Satu huruf
Al-Qur'an satu kebaikan, dan satu kebaikan 10 pahala. Bagi yang kesulitan
melafalkan, satu hurufnya dua kebaikan. Berarti setiap hurufnya 20 pahala.
Semakin sulit semakin banyak. Kalikan dengan jumlah pengulangan Anda.
2. Al-Qur'an,
seluruhnya, adalah kebaikan. Menghafal tak hafal-hafal berarti Anda
berlama-lama dalam kebaikan. Semakin lama semakin baik. Bukankah Anda menghafal
untuk mencari kebaikan.
3. Ketika Anda
menghafal Al-Qur'an, berarti Anda sudah punya niat yang kuat. Rasulullah saw
menyebut 70 syuhada dalam tragedi sumur Ma'unah sebagai qari (hafizh), padahal
hafalan mereka belum semua. Ini karena seandainya mereka masih hidup, mereka
akan terus menghafal. Jadi, meski Anda menghafal tak hafal-hafal, Anda adalah
hafizh selama tak berhenti menghafal. Bukankah hafizh yang sebenarnya di
akhirat?
4. Menghafal
Al-Qur'an ibarat masuk ke sebuah taman yang indah. Mestinya Anda betah, bukan
ingin buru-buru keluar. Menghafal tak hafal-hafal adalah cara Allah memuaskan
Anda menikmati taman itu. Terseyumlah.
5. Ketika Anda
menghafal Al-Quran, meski tak hafal-hafal, maka dapat dipastikan, paling tidak,
selama menghafal, mata Anda, telinga Anda, dan lisan Anda tidak sedang melakukan
maksiat. Semakin lama durasinya, semakin bersih.
6. Memegang mushaf
adalah kemuliaan, dan melihatnya adalah kesejukan. Anda sudah mendapatkan hal
itu saat menghafal kendati tak hafal-hafal.
7. Adakalanya kita
banyak dosa. Baik yang terasa maupun tak terasa. Dan menghafal tak hafal-hafal
adalah kifaratnya, di mana, barangkali, tidak ada kifarat lain kecuali itu.
8. Tak hafal-hafal
adakalanya karena Allah sangat cinta kepada kita. Allah tak memberikan
ayat-ayat-Nya sampai kita benar-benar layak dicintai-Nya. Jika kita tidak
senang dengan keadaan seperti ini, maka kepada siapa sebenarnya selama ini kita
mencintai. Ini yang disebut: Dikengenin ayat.
9. Menghafal tak
hafal-hafal tentu melelahkan. Inilah lelah yang memuaskan, karena setiap
lelahnya dicatat sebagai amal sholeh. Semakin lelah semakin sholeh.
10. Menghafal tak
hafal-hafal, tandanya Anda di pintu hidayah. Berat tandanya jauh dari nafsu.
Jauh dari nafsu tandanya dekat dengan ikhlas. Dan ikhlas lahirkan mujahadah
yang hebat.
Deden Muhammad
Makhyaruddin
@DedenMM
TAHFIDZ MOTIVATION
TAHFIZH MOTIVATION (34)
Menghafal Al-Qur'an dengan iman. Setiap hafal satu ayat, maka
iman pun bertambah. Dan setiap lupa satu ayat, berkuranglah iman itu.
TAHFIZH MOTIVATION (33)
Hukum menghafal Al-Qur'an adalah FARDHU KIFAYAH. Tapi,
ketahuilah, MENJAGANYA adalah FARDHU 'AIN. Maka, menambah hafalan adalah FARDHU
KIFAYAH, dan MURAJA'AH adalah FARDHU 'AIN. Pada akhirnya, hafalan yang tidak
dijaga, selain menyebabkan FARDHU KIFAYAH belum tertunaikan, adalah dosa
tersendiri bagi pelakunya. Padahal, sebaliknya, jika disadari, mengerjakan
kewajiban, apalagi FARDHU 'AIN, adalah pondasi dari sebuah kenikmatan besar
yang dicita-citakan semua orang. Fahamilah.
TAHFIZH MOTIVATION (32)
Hampir semua penghafal Al-Qur'an menginginkan cepat
menghafalnya. Padahal, lama dan sebentar itu hanya perasaan manusia. Seseorang
yang sedang bersama kekasihnya, seharian, maka rasanya hanya beberapa menit
saja. Tapi, bila sedang bersama musuh, hanya beberapa menit saja, serasa
berjam-jam. Al-Qur'an adalah kekasih sejati kita, bukan musuh kita. Fahamilah.
TAHFIZH MOTIVATION (31)
Bisa jadi banyak penghafal Al-Qur'an punya kesabaran yang hebat.
Tapi, tampaknya sangat jarang yang bersyukur. Buktinya, mereka mampu bertarung
melawan segala halang dan rintang saat menambah hafalan, namun jarang yang
sanggup memperbanyak takrir (muroja'ah), apalagi hafalannya belum lancar. Cara
mensyukuri nikmat hafalan adalah menjaganya dengan memperbanyak muroja'ah.
Tahukah Anda, syukur adalah penyebab utama bertambahnya nikmat? Kalau Anda
ingin hafalannya bertambah, syukuri hafalan yang ada, bukan mengabaikannya.
TAHFIZH MOTIVATION (30)
Air mata yang jatuh di sepertiga malam karena takut kepada
Allah, adalah penyubur hafalan Al-Qur'an. Ayat yang terucap tulus saat munajat
adalah pengikis dosa.
TAHFIZH MOTIVATION (29)
Kalau kita menghafal Al-Qur'an, lalu berusaha menaklukannya
dengan kecerdasan, maka hanya akan membuat otak kita lelah. Yang harus kita
lakukan adalah menguatkan iman, dan membersihkan hati, niscaya Al-Qur'an
datangi kita berikan ketenangan dan kebahagiaan. Ia pun betah berlama-lama di
dekat kita. Insya'allaah.
TAHFIZH MOTIVATION (27)
Tak ada bayi terlahir kemudian dibiarkan terlantar begitu saja.
Andai pun ada, itu bukan kelahiran, tapi aborsi. Sama halnya ketika Anda punya
hafalan Al-Qur'an, seakan-akan Anda baru punya bayi. Semulus apapun
kelahirannya, ia tetaplah rentan. Perlu perawatan khusus, dan mesti dijaga
dengan hati-hati.
Sampai kapan? Ya, sampai bukan bayi lagi.
Bagaimana dengan yang lahirnya tidak mulus? Tentu, perawatannya
harus extra.
Lalu, bagaimana dengan hafalan Anda? Apakah terlahir mulus,
normal, dan tidak prematur? Sudahkan Anda memberinya "asi eksklusif?"
Kenali tipe hafalan Anda.
TAHFIZH MOTIVATION (26)
"Satu jam saja kutelah bisa cintai kamu di hatiku, namun
bagiku melupakanmu butuh waktuku seemur hidup." Lah, lah, kok menghafal
Al-Qur'an malah kebalikannya. He. Mestinya lebih bisa, dong. Pikirkanlah itu.
TAHFIZH MOTIVATION (24)
Istiqamah itu tidak sulit. Justru, segala sesuatu itu jadi sulit
karena tidak istiqamah.
TAHFIZH MOTIVATION (23)
Hafal Al-Qur'an itu istimewa karena:
1. Sangat besar pahalanya
2. Sangat banyak godaannya
3. Tak banyak yang bisa melakukannya
4. Akan melahirkan efek baik pada setiap yang dilakukan
TAHFIZH MOTIVATION (22)
Minum dengan tangan kiri, atau sambil berdiri, atau menyisakan
makanan di piring, mungkin itu hal kecil, yang sewaktu-waktu bisa lupa. Tapi,
apabila dilakukan penghafal Al-Qur'an, itu masalah besar.
TAHFIZH MOTIVATION (21)
Tak menghafal Al-Qur'an karena takut lupa atau takut tidak bisa
menjaga. Rasanya bukan begitu. Yang mestinya lebih ditakutkan adalah tidak
menghafalnya.
TAHFIZH MOTIVATION (20)
Bisa hafal Al-Qur'an dengan cepat, bukan karena orang-nya hebat,
tapi bukti Qur'an itu mukjizat.
TAHFIZH MOTIVATION (19)
Nikmatnya menghafal Al-Qur'an, saat menghadapi ayat-ayat yang
rumit, serasa makan sambal. Pedas tapi bikin ketagihan.
TAHFIZH MOTIVATION (17)
Merawat hafalan Al-Qur'an tak seperti merawat kendaraan. Seawet
apapun kendaraan yang terawat, tetap menuju lapuk (rusak). Perawatan teratur
hanya memperlambat proses pelapukan itu. Hafalan Al-Qur'an tidak demikian.
Semakin tua usia hafalan itu, dengan perawatan teratur, maka akan semakin segar
dan kuat.
TAHFIZH MOTIVATION (16)
Lakukan takrir (mengulang hafalan) dengan tenang, rileks, dan
nyaman. Dengan cara itu, andai kemudian takrir terasa berat, maka saat itu,
secara tiba-tiba hati Anda akan semakin tenang, semakin segar, semakin mudah,
dan semakin yakin dengan pertolongan Allah. Rasakan sensi kedekatan dengan-Nya
saat melafazkan ayat-ayat itu.
TAHFIZH MOTIVATION (13)
Satu hal yang selalu tidak terlambat untuk dilakukan oleh
penghafal Al-Qur'an, yaitu memperbaiki hafalan agar lancar dan terjaga.
TAHFIZH MOTIVATION (12)
Deket sama Qur'an itu nenangin hati. Kalau udah sering baca,
ngafalin, dan ngulang hafalan, tapi gak tenang-tenang juga, berarti belum
deket.
TAHFIZH MOTIVATION (11)
Biasanya para penghafal Al-Qur'an memilih mengulang hafalan yang
belum lancar dengan binazhar (baca sambil lihat) dari pada tidak keulang sama
sekali. Padahal cara itu sama saja dengan melupakannya secara perlahan.
TAHFIZH MOTIVATION (9)
Tak masuk akal apabila orang mukmin malas membaca Al-Qur'an.
Bukankah Al-Qur'an itu kalam Tuhan-ny? Kalau malas, kepada siapa sebenarnya dia
beriman?
TAHFIZH MOTIVATION (8)
Ada kesan ngembaliin hafalan Al-Qur'an yang lama nggak keulang
dan nyaris lupa itu sulit, hingga segan dan nggak dimulai-mulai. Itu keliru
banget. Lama nggak ketemu kekasih biasanya bikin kangen. Masa iya penghafal
Al-Qur'an nggak kangen sama ayat-ayat yang lama nggak ketemu. Apa nggak kangen
tuh sama juz 13, atau juz 25.
TAHFIZH MOTIVATION (6)
Tidak khatam seminggu sekali bagi hafizh Al-Qur'an itu termasuk
malas.
TAHFIZH MOTIVATION (3)
Penghafal Al-Qur'an tak berintegritas? Tak kreatif? Tak Maju?
Korupsi? Itu mitos. Kecuali hafalannya yang MITOS, maka semua itu menjadi
FAKTA.
TAHFIZH MOTIVATION (2)
Penyebab terbesar beratnya mengulang adalah karena belum lancar,
atau sudah mulai lupa. Semakin berat, semakin harus banyak mengulang.
TAHFIZH MOTIVATION (1)
Menghafal Al-Qur'an
itu kadang bukan seberapa banyak ayat untuk satu waktu, tapi seberapa banyak
waktu untuk satu ayat
PRINSIP-PRINSIP
MENGAJARKAN AL-QUR’AN PADA ANAK:
1. Tidak boleh memaksa anak (
kecuali dengan alasan, misalkan watak anak ‘pemalas’ )
2. Lakukan kegiatan dengan cara
menyenangkan
3. Dimulai dari ayat-ayat yang
mudah difahami
4. Keteladanan dan motivasi
Kunci keberhasilan mengajarkan anak untuk menghafal
Al-Qur’an:
• Suasana senang dan
membahagiakan akan membantu anak untuk mengingat hafalannya dalam waktu yang
lama, dengan demikian anak akan berinteraksi dengan Al-Qur’an dengan perasaan
cinta dan keterikatan terhadap Al-Qur’an.
• Berulang dan kontinyu
Cara memelihara dan mengembangkan memori anak:
1. Ajari anak untuk fokus dan
perhatian pada pendidiknya
2. Faktor makanan adalah penentu
untuk terpelihara kemampuan memori itu bekerja (zat-zat adiktif yang terdapat
dalam makanan, perlahan tapi pasti akan merusak daya ingat anak-anak)
3. Memberi penjelasan pada
anak-anak atas nilai-nilai yang terkandung dalam bacaan yang dihafalnya, maka
memori akan bekerja lebih eksis
4. Menghormati waktu bermain dan
waktu istirahat anak
5. Jauhkan unsur-unsur yang dapat
mengancam psikologi anak-anak ; celaan dan tekanan
6. Ciptakan motivasi-motivasi
agar anak cenderung menyukai aktifitas menghafal
Waktu-waktu yang tepat untuk mengajarkan anak
menghafal Al-Qur’an:
• Tidak mengantuk
• Tidak letih / kelelahan
• Tidak kekenyangan atau
sebaliknya, tidak sedang kelaparan
• Tidak dalam keadaan capek
belajar
• Tidak sedang bermain
• Tidak dalam keadaan sakit / bad
mood
Yang perlu diperhatikan tentang bakat anak dalam
menghafal:
• Kenali bakat anak-anak dan
hargai minat mereka.
• Fahami keterbatasan daya ingat
anak karena tiap anak itu beda kemampuannya
• Kenali anak-anak yang memiliki
kesulitan dalam belajar dan berinteraksi
TEKNIS PENGAJARAN
1. Bayi ( 0-2 tahun )
• Bacakan Al-Qur’an dari surat
Al-Fatihah
• Tiap hari 4 kali waktu ( pagi,
siang, sore, malam )
• Tiap 1 waktu satu surat diulang
3x
• Setelah hari ke-5 ganti surat
An-Nas dengan metode yang sama
• Tiap 1 waktu surat yang
lain-lain diulang 1x
2. Di atas 2 tahun
• Metode sama dengan teknik
pengajaran bayi. Jika kemampuan mengucapkan kurang, maka tambah waktu
menghafalnya, misal dari 5 hari menjadi 7 hari.
• Sering dengarkan murottal.
3. Di atas 4 tahun
• Mulai atur konsentrasi dan
waktu untuk menghafal serius
• Ajari muroja’ah sendiri
• Ajari mengahfal sendiri
• Selalu dimotivasi supaya
semangat selalu terjaga
• Waktu menghafal 3-4x per hari
CARA MENJAGA HAFALAN
• Mengulang-ulang secara teratur
• Mendengarkan murottal
• Mentadabburi dan menghayati
makna
• Menjauhi maksiat
• 1. Mulai membaca dan menghafal
yang paling mudah, yaitu surat Al-Fatihah. Kemudian lanjutkan dengan juz 30
(juz ‘amma). Mengawali dengan yang mudah akan membantu untuk langkah
selanjutnya. Kebutuhannya terhadap surat Al-Fatihah sangat penting ketika
hendak mulai belajar shalat.
• 2. Tentukan kadar hafalan dalam
sehari, dengan kadar yang mudah dipenuhi, hingga akhirnya hafalannya kuat. Itu
juga akan memudahkan proses menghafal selanjutnya. Kadar ini berbeda tiap
orang, tergantung kecerdasan dan kecepatan hafal yang dimiliki.
• 3. Persering muraja’ah
(mengulang-ulang) sampai benar-benar hafal. Jangan sampai ada hari yang
terlewati tanpa hafalan baru maupun mengulang hafalan yang lalu.
• 4. Motivasi sang adik dengan
hadiah bila telah selesai menghafal satu juz dengan sempurna, misalnya.
• 5. Awali dengan talqin
(membacakan) dan tardid (memperdengarkan berulang kali). Biasanya ini adalah
awal modal dalam menghafal, kemudian ajari ia cara membaca (Al-Quran), sampai
nanti dia mahir membaca Al-Quran sendiri tanpa perlu didampingi saudarinya atau
gurunya.
• 6. Jika sang adik sudah
mencapai usia wajib-shalat dan berakal, ajarkan dia agar mengulangi hafalannya
dengan cara membaca (surat yang telah dihafalnya) dalam shalat, baik shalat
fardhu maupun nafilah (sunnah).
• 7. Ulangi hafalannya dengan
mendengar kaset atau komputer, agar terpadu antara baiknya pelafalan dan
baiknya cara baca. Kesempatan ini juga bermanfaat untuk mengulang hafalan dan
memperkuatnya.
• 8. Pilih waktu yang sesuai
untuk menghafal – selagi tidak sibuk dan banyak urusan – misalnya pilih waktu
setelah fajar (subuh) atau waktu antara maghrib dan isya. Jauhi masa ketika
lapar, capek, atau mengantuk.
• 9. Puji sang adik di hadapan
tetangga atau kerabat, untuk menyemangati dan memotivasi para tentangga dan
kerabat supaya ikut menghafal Al-Quran. Baca dua surat al-mu’aqqidzat (yaitu
Al-Falaq dan An-Nas), agar terhindar dari ‘ain orang yang dengki.
• 10. Sangat penting bagi sang
adik untuk memakai satu mushaf, jangan gonta-ganti, karena dengan itu dia akan
lebih kuat mengingat letak ayat.
• 11. Motivasi sang adik untuk
menuliskan ayat yang telah dihafalnya, hingga tergabung antara pelajaran
menulis dan kuatnya hafalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar