Selasa

Ketika Istri Tengah Emosi

Ketika istri tengah emosi, para suami jangan terjebak isi perkataan istri. Sering kali yang dimaksudkan berbeda dengan apa yang diucapkan.
Ketika istri mengatakan, "Kalau begitu aku akan pergi saja dari rumah ini"; para suami jangan ikut emosi dan menjawab, "Ya silakan pergi saja. Ini ongkos taksinya..."
Kalimat itu harus dipahami oleh suami secara terbalik. Seakan sang istri tengah bertanya, "Apakah engkau masih memerlukan aku?"
Sesungguhnya istri ingin mendengar suaminya mengatakan, "Aku sangat memerlukanmu. Jangan pernah meninggalkanku, sayangku". Peluklah istri yang tengah emosi itu.
Ketika istri emosi dan mengatakan, "Ceraikan saja aku"; para suami tidak boleh ikut emosi sambil menjawab, "Baiklah, karena begitu permintaanmu, maka sekarang aku ceraikan dirimu !"
Kalimat itu jangan dianggap sebagai tantangan cerai, namun harus dipahami sebagai kesedihan yang mendalam, "Aku sangat sedih dan kecewa. Maukah engkau mengobati kesedihanku?"
Sesungguhnya istri ingin mendengar suaminya menyatakan, "Maafkan aku telah membuatmu sedih dan kecewa. Mari ke sini sayangku, akan aku obati sedih dan luka hatimu". Segera peluk ia dengan penuh ketulusan jiwa.
Begitulah seni hidup berumah tangga.



Sumber : Fanpage Ust Cahyadi Takariawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar