Selasa

Prosa Dusta Yang Menyenangkan.

Telah tiba masa, ketika orang-orang lebih memilih hura-hura, pesta, lagu, makanan, dan hiburan lainnya dibanding takjim belajar membaca buku atau mendatangi guru-guru.
Untuk kemudian, saat sadar hidup mereka ternyata palsu, ditelikung beban hidup, mereka baru tertatih mencari tahu apa arti kehidupan. Amboi, bagaimanalah mereka akan mendapat jawab? Selama ini mereka tidak peduli untuk bertanya.
Telah tiba masa, ketika orang-orang lebih memilih harta benda, kesuksesan fisik, saling pamer, bangga sekali atas hal yang tidak hakiki. Hal-hal kecil dipamerkan, hal-hal kecil diumumkan. Apalagi yang besar, berebut, setiap hari dilakukan.
Untuk kemudian, saat sadar hidup mereka dusta, kosong belaka, penuh masalah, mereka baru bergegas mencari esensi kehidupan. Aduhai, bagaimanalah mereka akan memahami? Jika selama ini semua nasehat toh dianggap dongeng belaka.
Sungguh, tidak tahukah engkau, kawan. Dunia ini adalah dusta yang menyenangkan. Kematian adalah kebenaran yang sangat menyakitkan. Maka jangan tertipu, jangan tertukar. Karena sejatinya, kebenaran adalah kebenaran. Kita tidak akan bisa lari darinya.
Selama-lamanya. Tidak akan pernah bisa lari.
Tere Liye

Tidak ada komentar:

Posting Komentar